Features Title Here. Consectetur adipisicing elit sed

Features Content Here. Sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Kamis, 21 Februari 2013


Kekuatan Dua Kepala ( The Power of Two)
            Strategi pembelajaran Kekuatan Dua Kepala (The Power of Two) termasuk bagian dari belajar kooperatif yang praktek pelaksanaannya adalah dengan belajar dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompetensi dasar.
            Menurut Muqowin (2007), strategi belajar kekuatan berdua (The Power of Two) adalah kegiatan dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik daripada satu. Prosedur strategi ini sebagai berikut :
1.    Guru memberi peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran. Sebagai contoh : mengapa bangun kubus berbentuk segi empat? Bagaimana cara menentukan luas segitiga? Mengapa disebut segitiga sama kaki?
2.    Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.
3.    Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawaban yang di buat teman yang lain.
4.    Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.
5.    Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban, guru membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan laen.
Menurut Sanaky, menerapan strategi belajar “Kekuatan Dua Kepala” (The Power of Two) dengan langkah-langkah / prosedur yang dilakukan guru sebagai berikut :
1.    Langkah pertama, membuat problem. Dalam proses belajar, guru memberikan satu atau lebih pertanyaan kepada peserta didikyang membutuhkan refleksi (perenungan) dalam menentukan jawaban.
2.    Langkah kedua, guru meminta peserta didik untuk merenung dan menjawab pertanyaan sendiri-sendiri
3.    Langkah ketiga, guru membagi peserta didik berpasang-pasangan. Pasangan kelompok ditentukan menurut daftar absen atau bisa juga diacak. Dalam proses belajar setelah semua peserta didik melengkapi jawabannya, bentuklah ke dalam pasangan dan mintalah mereka untuk berbagi (sharing0 jawaban dengan yang lain.
4.    Langkah keempat, guru meminta pasangan untuk berdiskusi mencari jawaban baru. Dalam proses belajar, guru meminta siswa untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respon masing-masing individu.
5.    Langkah kelima, guru meminta peserta untuk mendiskusikan hasil sharingnya. Dalam proses pembelajaran, siswa diajak untuk berdiskusi secara klasikal untuk membahas permasalahan yang belum jelas atau yang kurang dimengerti. Semua pasangan membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain. Untuk mengakhiri pembelajaran guru bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran.
Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh lebih baik daripada berpikir sendiri.
Berikut adalah prosedur-prosedur pelaksanaan metode kekuatan dua kepala menurut Mardianto, dkk, di antaranya adalah :
1.    Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran. Beberapa contoh diantaranya :
·      Mengapa terjadi perbedaan faham dan aliran di kalangan umat islam.
·      Mengapa peristiwa dan kejadian buruk menimpa orang-orang baik.
2.    Siswa / mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual.
3.    Setelah semua siswa / mahasiswa menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu sama lain serta membahasnya.
4.    Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk untuk setiap pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.
5.    Ketika semua pasangaan sudah menulis jawaban-jawaban baru, bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas.
Catatan :
1.      Mintalah keseluruhan kelas untuk memilih jawaban terbaik untuk setiap pertanyaan.
2.      Untuk mempersingkat waktu, berikan pertanyaan spesifik kepada pasangan-pasangan tertentu daripada memberikan pertanyaan yang sama untuk semua orang.
Ø  Keuntungan dan Kelemahan Strategi The Power of Two
a.    Keunggulan Strategi Pembelajaran The Power of two
Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran The Power of Two mempunyai beberapa keunggulan diantaranya :
1.      Siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa lain.
2.      Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan dengan membandingkan ide-ide atau gagasan-gagasan orang lain.
3.      Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.
4.      Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
5.      Meningkatkan motivasi dan memberikan pasangan untuk berfikir.
6.      Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.
b.    Kelemahan Strategi Pembelajaran The Power of two
Di samping memiliki ke unggulan, strategi pembelajaran The Power of Two juga memiliki kelemahan diantaranya :
1.         Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan banyak tenaga, pemikiran dan waktu.
2.         Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan fasilitas alat dan biaya.
3.         Saat diskusi kelas terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.